Orasi AMPEKA IAIN Walisongo saat berdemontrasi. |
Semarang-Rabu, (2/4),
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPEKA)
IAIN Walisongo menggelar demonstrasi di depan Rektorat Kampus 1.
Aksi ini
digelar terkait kasus penggelapan dana Orientasi Seni dan Keahlian (ORSENIK), dan
penyelewengan resitasi Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK)
2012 dan 2013 oleh oknum panitia.Aksi ini berjalan dengan rute dimulai dari kampus 3, kampus 2 selanjutnya menuju kampus 1 sehingga jumlah simpatisan aksi bertambah.
Nurul Lazim,
koordinator aksi mengatakan, pihak mahasiswa telah melayangkan petisi pada tanggal
10 Maret untuk mengusut tuntas. Namun sikap birokrasi terkesan lamban, padahal telah diberikan
data yang cukup kuat juga nama-nama pelaku. Memang birokrasi telah membentuk adanya Tim Pencari Fakta (TPF).
”Tapi pada
batas maksimal kerjanya, TPF belum menghasilkan apa-apa. Sehingga kami meminta kejelasannya
di sini,” jelasnya.
Lazim menambahkan,
aksinya bertujuan agar IAIN Walisongo tak lagi ternodai dengan adanya korupsi. Apalagi
kampus itu telah mendeklarasi sebagai kampus yang anti korupsi. Namun pihak kampus
terkesan ingin menutup borok kasus tersebut, agar tak terekspos.
”Kalau pihak
kampus tetap bungkam, maka kami akan melaporkannya kepada BPK dan KPK yang berwenang,”
ancamnya.
Rektor IAIN
Walisongo Muhibbin, yang akhirnya datang menemui mereka mengatakan, pihaknya sudah
melimpahkan urusan itu kepada TPF. Ia meminta mahasiswa agar lebih sabar menanti
keputusan. Juga meminta waktu lagi maksimal akhir bulan April.
Terkait pelaku
yang terbukti, ia akan memberikan sangsi sesuai dengan perbuatannya. ”Kalau memang
tergolong berat, maka bisa mengeluarkan dari kampus,” tutupnya. (Faizun)
0 komentar:
Posting Komentar